Berbagi Tanpa Batas.

Breaking

Friday, May 4, 2018

Perairan Darat dan Perairan Laut: Pengertian, jenisnya serta penjelasannya



Perairan Darat
A.Sungai
    Merupakan alur - alur, baik yang berukuran kecil maupun besar. Sungai dapat dibedakan berdasarkan arah aliran, sumber air,debit air, dan struktur geologinya.
1. Sungai Berdasarkan Arah Aliran
    - Sungai Konsekuen
      Merupakan sungai yang airnya mengalir mengikuti lereng awal.

    - Sungai Subsekuen
      Merupakan sungai yang airnya mengalir mengikuti batuan.

    - Sungai Obsekuen
      Merupakan sungai yang airnya mengalir berlawanan arah dengan sungai konsekuen atau berlawanan arah dengan kemiringan lapisan batuan serta bermuara di sungai subsekuen.

    - Sungai Resekuen
      Merupakan sungai yang airnya mengalir mengikuti arah kemiringan lapisan batuan dan bermuara di sungai subsekuen.

    - Sungai Insekuen 
      Merupakan sungai yang airnya mengalir tidak terkontrol oleh litologi maupun struktur geologinya.

2. Sungai Berdasarkan Sumber Air
    • Sungai Hujan 
      Merupakan sungai yang sumber airnya berasal dari air hujan. Contoh sungai - sungai yang berada di Pulau Jawa dan Nusa Tenggara.

    • Sungai Gletser
      Merupakan sungai yang sumber airnya berasal dari pencairan es. Contoh hulu sungai gangga di India (Pegunungan Himalaya) dan hulu sungai Phein di Jerman (Pegunungan Alpen).

    • Sungai Campuran
      Merupakan sungai yang sumber airnya berasal dari pencairan es, hujan, dan sumber air mata. Contoh Sungai Membrano di Papua.


3. Sungai Berdasarkan Debit Air
    • Sungai Permanen
      Merupakan sungai yang airnya tetap mengalir sepanjang tahun dan tidak terpengaruh oleh musim. Contoh Sungai Kapuas, Kahayan, Barito, dan Mahakam.

    • Sungai Periodik
      Merupakan sungai yang pada musim hujan airnya mengalir banyak, sedangkan pada musim kemarau airnya kecil bahkan bisa mengering. Contoh Sungai Bengawan Solo, Sungai Opak, Sungai Progo, dan Sungai Brantas.

    • Sungai Episodik
      Merupakan sungai yang pada musim kemarau airnya kering, sedangkan pada musim hujan airnya mengalir banyak. Contoh Sungai Kalada.


4. Sungai Berdasarkan Struktur Geologi
    • Sungai Anteseden 
      Merupakan sungai yang tetap mempertahankan arah aliran airnya walaupun ada struktur batuan yang melintang. Hal ini terjadi karena kekuatan arus airnya.

    • Sungai Superposed
      Merupakan sungai yang melintang dengan struktur dan prosesnya yang dipengaruhi oleh lapisan batuan yang menutupinya.


5. Sungai Berdasarkan Pola Alirannya
    • Pola Aliran Dendritik
      Merupakan sungai yang berpola aliran tidak teratur. 
   
    • Pola Aliran Pinnate
      Merupakan sungai yang berpola aliran anak - anak sungainya bermuara di induk sungai dan membentuk sudut lancip.

    • Pola Aliran Trellis
      Merupakan sungai yang berpola aliran menyirip seperti daun.

    • Pola Aliran Rektangular
      Merupakan sungai yang berpola aliran membentuk sudut siku - siku atau hampir 90derajat.

    • Pola Aliran Sentrifugal
      Merupakan sungai yang berpola aliran menyebar meninggalkan pusatnya. Pola ini terdapat di daerah pegunungan yang berbentuk kerucut.

    • Pola Aliran Sentripetal
      Merupakan sungai yang berpola aliran yang memusatkan ke suatu depresi.

    • Pola Aliran Paralel
      Merupakan sungai yang berpola aliran berbentuk sudut lancip.

Bagian - Bagian Sungai
• Lembah sungai bagian hulu
  Sungai yang memiliki sifat alirannya cukup deras, sehingga mengikisnya sangat kuat. Erosi di bagian hulu biasanya bersifat ke dalam sehingga membentuk huruf V. Pengendapan material tidak terjadi, airnya jernih, terdapat air terjun.

• Lembah sungai bagian tengah
  Pada bagian tengah, erosi vertikal mulai berkurang dan ke arah samping mulai terjadi, sehingga berbentuk huruf U. Kecepatan aliran mulai berkurang dan sedimentasi mulai terjadi.

• Lembah sungai bagian hilir
  Di bagian hilir, aliran air memiliki kemampuan mengikis sangat lemah, memiliki penampang saluran berbentuk U yang dasarnya melebar. Banyak endapan material halus, sering bermeander, terdapat delta di muaranya.


B.Danau
    Danau Merupakan sejumlah air yang terakumulasi di suatu tempat yang cukup luas. Danau dapat dibagi berdasarkan cara terjadinya yaitu :
1.Danau Tektonik
   Terjadi karena adanya patahan, lipatan atau rekahan. Contoh Danau Singkarak dan Maninjau di Sumatra.

2.Danau Vulkanik
   Terjadi akibat aktifitas gunung api dan menimbulkan cekungan pada puncak gunung. Contoh Danau Kalimutu, Danau Batur, Danau Telaga Warna.

3.Danau Karst
   Terjadi akibat adanya dolina yang tersumbat. Danau ini terbentuk pada daerah berbatuan gamping atau karst.

4.Danau Bendungan
   Terjadi akibat adanya pembendungan aliran air oleh manusia.

5.Danau Tektovulkanik
   Terjadi akibat adanya pristiwa tektonik dan vulkanik. Contoh Danau Toba.


C. Rawa
     Rawa atau paya-paya adalah daerah rendah yang selalu tergenang air. Air yang menggenangi rawa bisa berupa air hujan, air sungai, maupun dari sumber mata air tanah. Rawa dibagi menjadi dua, yaitu:
1. Rawa yang airnya tidak mengalami pergantian
2. Rawa yang airnya selalu mengalami pergantian

Rawa jenis pertama tidak memiliki pintu pelepasan air sehingga airnya selalu tergenang. Sedangkan rawa jenis kedua memiliki pintu pelepasan air sehingga airnya berganti.

Rawa yang airnya tidak mengalami pergantian memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
  • Airnya asam atau payau, berwarna merah, kurang bagus untuk mengairi tanaman dan tidak dapat dijadikan air minum. Kadar keasaman air (pH) mencapai 4,5. 
  • Karena airnya asam, maka tidak banyak organisme (hewan maupun tumbuh-tumbuhan) yang hidup.
  • Pada bagian dasar rawa umumnya tertutup gambut yang tebal.
Sedangkan rawa yang airnya mengalami pergantian memiliki ciri-ciri yang sebaliknya yaitu:Airnya tidak terlalu asam.
  • Banyak organisme yang hidup seperti cacing tanah, ikan serta tumbuh-tumbuhan rawa seperti eceng gondok, pohon rumbia dan lain-lain.
  • Dapat diolah menjadi lahan pertanian.
Keberadaan rawa banyak manfaatnya bagi kehidupan kita, manfaat rawa bagi kehidupan kita antara lain:
  • Tumbuhan rawa seperti eceng gondok dapat dijadikan bahan baku pembuatan biogas dan barang-barang kerajinan anyaman seperti tas, dompet, hiasan dinding dan lain-lain,
  • Dapat dijadikan daerah pertanian pasang surut,
  • Sebagai lahan untuk usaha perikanan darat, dan
  • Dapat dikembangkan menjadi daerah wisata.
Rawa merupakan salah satu ekosistem perairan darat yang harus kita jaga kelestariannya. Untuk menjaga kelestarian rawa dapat ditempuh beberapa cara antara lain:
  • Tidak sembarangan menebangi pohon-pohon atau tumbuh-tumbuhan yang tumbuh di rawa.
  • Tidak membuang limbah ke rawa, karena dapat membahayakan kehidupan organisme di dalamnya.

Perairan Laut
1.Klasifikasi Perairan Laut
   A.Berdasarkan Proses Terjadinya
       • Laut Transgressi
         Kawasan laut dangkal yang terjadi akibat kenaikan muka air laut pada saat pencairan es di bumi sekitar 2-3 juta tahun yang lalu. Contoh Laut Jawa, Selat Sunda, Selat Karimata, Laut Cina Selatan, dan Laut Arafuru.

       • Laut Ingressi
         Merupakan laut dari hasil penurunan tanah akibat gaya endogen yang menimbulkan patahan. Contoh Laut Karibia, Laut Tengah, dan Laut Jepang.

       • Laut Regressi
         Merupakan laut yang menyempit pada zaman es dan terjadi penurunan permukaan air laut. Contoh Laut Banda, dan Selat Makassar.

   B.Berdasarkan Letaknya
       • Laut Tepi
         Merupakan laut yang letaknya di terpian benua yang memisahkan benua tersebut dengan samudera. Contoh Laut Jepang, Laut Korea, Laut Arab, dan Teluk Benggala.

       • Laut Tengah 
         Merupakan laut yang memisahkan dua benua atau lautan yang terletak di antara dua benua. Contoh Laut Mediteran, dan Selat Gibraltar.

        • Laut Pedalaman
          Merupakan laut yang letaknya di tengah - tengah benua atau dikelilingi daratan. Contoh Laut Hitam, Laut Baltik, Laut Kaspia, dan Laut Mati.

   C.Berdasarkan Kedalamannya
      1. Zona Litoral (laut dangkal)
          Merupakan kaut yang terletak di antara garis pasang dan surut air laut, yang kedalamannya 0 meter.

      2. Zona Neritik (laut tengah)
          Merupakan laut yang terletak pada 0-200 meter. Adapun ciri - cirinya sebagai berikut :
   • Sinar matahari masih menembus
   • Kedalamannya 200 meter
   • Terdapat banyak ikan dan tumbuh - tumbuhan

      3. Zona Batial (laut dalam)
          Merupakan laut yang terletak pada kedalaman 200 - 2000meter. Adapun ciri - cirinya :
   • Sinar matahari tidak menembus
   • Kedalaman antara 200 - 2000meter 
   • Jumlah ikan dan tumbuh - tumbuhan mulai berkurang dan terbatas

      4. Zona Abisal (laut sangat dalam)
          Merupakan laut yang terletak pada kedalaman 2000 - 6000meter. Adapun ciri - cirinya :
   • Sinar matahari tidak menembus
   • Kedalamannya antara 2000-6000m 
   • Suhu sangat rendah dan sudah mencapai pada titik beku air
   • Tidak ada makhluk hidup, baik ikan maupun tumbuh - tumbuhan

   D.Berdasarkan Wilayah Kekuasaan NKRI
      1. Batas laut teritorial
          Batas kedaulatan penuh Negara Indonesia, artinya negara asing atau lain tidak dapat atau dilarang memasuki wilayah ini tanpa izin Negara Indonesia yang ditentukan oleh garis khayal yang berjarak 12mil laut dari garis dasar ke arah laut lepas.

      2. Batas landas kontinen
          Merupakan bagian dari benua yang terendam oleh air laut. Adapun yang paling mudah diamati dari landas kontinen yaitu kedalamannya tidak boleh lebih dari 150 meter, sedangkan batas landas kontinen merupakan batas dasar laut yang sumber daya alamnya dapat dikelola oleh negara yang bersangkutan.

       3. Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE)
           Merupakan zona yang panjangnya 200 mil dari garis dasar pantai. Sebuah negara mempunyai hak atas kekayaan alam di dalamnya dan berhak menggunakan kebijakan hukum dalam kebebasan bernavigasi atau terbang di atasnya. 

No comments:

Post a Comment