Berbagi Tanpa Batas.

Breaking

Monday, May 14, 2018

Faktor Penyebab Perubahan Sosial Beserta Penjelasannya

Faktor Penyebab Perubahan Sosial
   Kehidupan masyarakat selalu mengalami perubahan seiring dengan berjalannya waktu, dari hari ke hari, lambat atau cepat. Bagaimana suatu masyarakat dapat mengalami perubahan tersebut? Ada banyak faktor yang menyebabkan suatu masyarakat tertentu mengalami perubahan sosial, yaitu:
1. Penemuan - Penemuan Baru
    Setiap orang pasti ingin hidupnya menjadi lebih baik. Keinginan hidup yang lebih menunjukkan adanya perasaan tidak puas terhadap bidang - bidang kehidupannya. Penggunaan komputer yang ditunjang dengan ketersediaan akses internet akan mempermudah pekerjaan orang banyak. Ketika pertama kali komputer dan internet diciptakan, terjadilah sebuah penemuan baru.
   Penemuan baru dalam kehidupan manusia menunjukkan adanya teknologi. Menurut Richard T. Schaefer (2011: 264), teknologi merupakan informasi mengenai cara menggunakan sumber daya material dari lingkungan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan manusia. Semakin maju teknologi di suatu wilayah, semakin mudah pula manusia melakukan aktifitasnya. 
   Menurut Setiadi dan Kolip (2011), penemuan - penemuan baru dalam mayarakat dipengaruhi beberapa faktor berikut:
  • Adanya kesadaran setiap individu atau kelompok terhadap perasaan kekurangan atau kebudayaan. Anggapan bahwa kebudayaan kelompok lain lebih baik mendorong terjadinya perubahan sosial dalam sebuah kelompok.
  • Kualitas para ahli dalam suatu kebudayaan. Perkembangan kualitas manusia dipengaruhi oleh pendidikan, baik formal, informal maupun nonformal. Melalui pendidikan, pola pemikiran dan wawasan manusia berkembang lebih luas. Melalui pengetahuan, manusia menciptakan  penemuan baru yang membawa perubahan.
  • Adanya perangsang bagi aktivitas penciptaan dalam masyarakat. Artinya, dalam kehidupan masyarakat terdapat rangsangan bagi munculnya penemuan - penemuan baru seperti hak cipta dan penghargaan yang mendorong manusia menciptakan penemuan baru sehingga mampu membawa kemajuan.
2. Perubahan Jumlah Penduduk 
    Jumlah penduduk mengalami perubahan dari waktu ke waktu. Perubahan jumlah penduduk dipengaruhi oleh 3 faktor, yaitu kelahiran (natalitas), kematian (mortalitas), perpindahan penduduk (migrasi). Angka kelahiran di Indonesia sangat tinggi, yang dipengaruhi banyak faktor, misalnya kurangnya kesadaran masyarakat untuk mengikuti program keluarga berencana (KB), maraknya pernikahan dini, pandangan “banyak anak banyak rezeki”, dan lain - lain.
   Adapun angka kematian dipengaruhi oleh fasilitas kesehatan tidak memadai, keadaan gizi penduduk yang rendah, dan terjadinya bencana alam. Selanjutnya ada migrasi. Migrasi adalah perpindahan penduduk dengan tujuan menetap dari suatu tempat ke tempat lain melampaui batas politik atau negara atau administrasi suatu negara. Perubahan jumlah penduduk menyebabkan perubahan sosial (Schaefer; 2012). Contoh transmigrasi dan urbanisasi dapat meningkatkan jumlah penduduk di suatu tempat yang dituju, dan dapat mengurangi jumlah penduduk di suatu tempat yang ditinggalkan. Akibatnya, terjadinya perubahan dalam struktur masyarakat, seperti perubahan kelas atau status sosial.
   Perubahan jumlah penduduk juga dapat menyebabkan masalah sosial, seperti bertambahnya jumlah penduduk di perkotaan dapat menyebabkan perkampungan kumuh, meningkatnya angka pengangguran, meningkatnya tindak kejahatan. Sementara di desa, akibat dari tingginya urbanisasi menyebabkan kegiatan ekonomi masyarakat perdesaan terhambat, kekurangan tenaga kerja di desa, banyak yang beralih profesi dari petani menjadi buruh pabrik.

3. Perubahan Lingkungan Fisik
    Ada dua faktor yang menyebabkan perubahan linkungan fisik, yaitu faktor buatan dan alami. Faktor buatan disebabkan oleh ulah manusia, seperti menebang hutan tanpa reboisasi, membuang sampah di sungai, membuang limbah pabrik tanpa mengolah terlebih dahulu, dll.
   Sedangkan faktor alami disebabkan oleh keadaan alam, seperti hujan, angin, sinar matahari, dan gelombang air laut. Sebagai contoh bencana alam tsunami di Aceh menyebakan perubahan lingkungan fisik sehingga mendorong terjadinya perubahan sosial.

4. Perubahan Lembaga Sosial
    Lembaga sosial secara singkat bisa diartikan sebagai suatu sistem norma yang mengatur segala tindakan manusia untuk memenuhi kebutuhan hidup dalam bermasyarakat. Proses perubahan sebuah aturan menjadi lembaga sosial mamakan waktu yang lama.
   Lembaga sosial dapat berubah sesuai perkembangan zaman. Apabila lembaga - lembaga sosial tersebut mengalami perubahan, kehidupan sosial masyarakat serta pola perilakunya juga cenderung berubah. 

5. Terjadinya Pemberontakan atau Revolusi
    Pemberontakan atau revolusi dapat menyebabkan perubahan sosial dalam skala luas. Pemberontakan untuk menentang yang sudah berjalan lama, akan menimbulkan perubahan sosial jika masyarakat beralih dari tatanan yang telah lama diikuti tersebut. Pemberontakan atau revolusi dapat mengubah struktur sosial yang dibangun masyarakat, sebagai contoh pemeberontakan G30S/PKI 1965 menjadi awal jatuhnya pemerintah Orde Lama. Akibat pemberontakan tersebut, terjadi demonstrasi menuntut pembubaran Partai Komunis Indonesia. Organisasi - organisasi di bawah pengaruh komunisme dibubarkan. Selanjutnya, Indonesia mengawali pemerintahan yang baru, yakni Orde Baru. Oleh karena itu pemberontakan atau revolusi dapat menyebabkan perubahan sosial.

6. Pertentangan Dalam Masyarakat
    Pertentangan dalam masyarakat sering disebut konflik. Konflik akan cenderung terjadi dalam kehidupan masyarakat. Kondisi tersebut terjadi sebagai konsekuensi hubungan sosial yang dijalin manusia. Konflik atau pertentangan dalam masyarakat terjadi karena terdapat perbedaan kepentingan antarkedua belah pihak (Setiadi dan Kolip; 2011). Sebagai contoh konflik antara Ambon dan Poso menyebabkan perubahan pada aspek - aspek kehidupan masyarakat.

7. Masuknya Kebudayaan Dari Masyarakat Lain
    Hubungan yang dilakukan secara fisik antara dua masyarakat mempunyai kecenderungan menimbulkan pengaruh timbal balik. Artinya, tiap - tiap masyarakat memengaruhi masyarakat lainnya dan menerima pengaruh dari masyarakat tersebut. Namun tidak selalu pertemuan dua kebudayaan yang berbeda saling memengaruhi satu sama lainnya. 
   Beberapa bentuk pengaruh kebudayaan masyarakat lain sebagai berikut:
  • Terjadi pengaruh timbal balik. Artinya selain mendapat pengaruh, suatu masyarakat akan memengaruhi masyarakat lain.
  • Apabila kontak kebudayaan terjadi melalui sarana komunikasi massa, seperti radio, televisi, majalah atau surat kabar, pengaruh kebudayaan hanya terjadi sepihak, yaitu pengaruh dari masyarakat yang menguasai sarana komunikasi massa tersebut.
  • Apabila dua masyarakat yang mengalami kontak kebudayaan mempunyai taraf kebudayaan yang sama, kadang terjadi cultural animosity, yaitu kedaan ketika dua masyarakat yang memiliki kebudayaan berbeda dapat hidup berdampingan, namun saling menolak pengaruh kebudayaan satu terhafap yang lain. Biasanya terjadi antara dua masyarakat yang pada masa lalunya mempunyai konflik fisik ataupun nonfisik.
  • Apabila dua kebudayaan bertemu dan salah satunya mempunyai taraf lebih tinggi akan terjadi proses imitasi (peniruan) unsur - unsur kebudayaan masyarakat yang telah maju oleh kebudayaan masyarakat yang masih rendah (Nanang Martono; 2014:18).
8. Terjadinya Peperangan 
    Perang Dunia II merupakan contoh peperangan yang menimbulkan perubahan besar dalam kehidupan banyak negara di dunia. 

    
    

No comments:

Post a Comment